Punahrasa
Aku diam-diam bunuh diri dalam ragamu,
sekian lama pengap didekap rindu.
Mati muda disengaja,
karena punah tak malu tuk merayu.
Sebelumnya dengan lantang ku bilang,
Sayang,
bila aku adalah darah yang mengalir dari lukamu,
mengapa tidak kau seka dan kau obati kepunyaanmu?
Masih kuingat pukul dua lima,
terasa lebih sakit satu dari 24 kawanan.
Tak kau kasihani aku,
kau malah bersuka di atas tarian.
Peluk teguhlah kasih dengan aku,
renjana lain sukar mengertimu.
Tempatilah aku,
maka tidak akan lagi kau rasa jemu.
Pandai ucapmu rasuki aku yang sedari awal pengap harap.
Kuyakini tiap-tiap kali tapi yang kudapati malah hati yang bersarak.
Aku diam-diam terisak sendiri dalam ragamu,
sekian lama bedarah, air mata kubiarkan beku.
Mati muda disengaja,
karena kau kini, punahlah rasaku.
Komentar
Posting Komentar