Besaran Tanpa Satuan

Apa yang salah dari mencintaimu?
Apa yang salah dari membayangmu?
Akupun tak tahu.
Maka dari itu refleksimu terus berulang di sistem otak,
berharap menemukan jawaban,
dan berhenti walau hanya sejam.

Aku terus menghirup masam,
melangkah terseok seok,
berharap hingga tiarap.
Berjalan hingga di ujung jalan, 
hingga menemukan tambang tembus bercercahkan lentera.
Bukankah itu asa yang sia sia?
Jika dirasa, 
membayangmu membuatku tergerus lalu meleleh

Mengapa cinta tak mengajari kita untuk berhenti berpura-pura?
Lalu apa yang buat bertahan dengan secuil redup harapan?
TIDAK TAHU! 
jika besaran boleh tanpa satuan, 
maka kamulah logika yang tak sempurna untuk dicerna.

Lalu aku merenung, 
akankah kita sampai ke altar? 
Bukan itu pertanyaannya. 
Izinkanku mengulang;
“Lalu, akankah kamu merenung tentang kita untuk sama sama sampai di altar?”

Masih kutunggu jawaban itu terhitung dari 6 tahun yang lalu. 

Komentar

  1. Dan entah, aku bisa mencintamu tanpa lelah. Jika ada besaran paling besar pun, harapku padamu adalah besaran tanpa satuan. -

    Suka ini sih!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer